Varian ponsel murah berplatform Windows Phone memang masih sangat jarang ditemui dipasaran, hal ini berbeda dengan ponsel murah Android yang jumlahnya sudah sangat menjamur sehingga berdampak pada pengguna sistem operasi mobile tersebut yang juga turut meningkat.
Melihat hal tersebut, Microsoft nampaknya juga mulai mengikuti jejak Android guna mempopularitaskan platform Windows Phone besutannya, yah dengan mengakusisi unit bisnis ponsel Nokia yang didalamnya sudah termasuk merek Lumia dan Asha, Microsoft dikabarkan tengah merencanakan akan membuat seri ponsel Windows Phone dengan harga terjangkau.
“Ponsel murah adalah rencana strategis bagi Windows Phone mendatang“, kata Terry Myerson, wakil direktur untuk sistem operasi Microsoft dalam suatu acara konferensi persnya yang mengklarifikasi soal akuisisi Microsoft terhadap Nokia.
Sebelum mengakuisis Nokia, penjualan perangkat berbasis sistem operasi Windows Phone khususnya untuk seri Lumia kabarnya Microsoft hanya mendapatkan insentif $10 saja dari setiap satu perangkat yang terjual. Namun setelah akuisisi terjadi, Microsoft akan mulai menikmati nilai insentif baru yaitu sebesar $40 tiap perangkatnya.
Dengan nilai insentif baru tersebut nantinya meskipun Microsoft melalui manufaktur Nokia yang telah diakusisinya memproduksi ponsel Windows Phone dengan harga terjangkau, Microsoft tetap masih mendapat nilai yang cukup guna mengalokasikan dana di bidang inovasi dan marketing platform Windows Phone itu sendiri.
Selain itu Micorosft juga akan melakukan strategi membundling ponsel Windows Phone dengan layanan beragam seperti search engine Bing, Outlook, Skype dan Aplikasi messaging, seperti halnya yang dilakukan oleh Google terhadap Android guna memperoleh pendapatan dari produk layanan lain yang dimilikinya.
Jadi kalau saat ini ponsel Windows Phone murah berkisar Rp1.850 Juta untuk Nokia Lumia 520 dan Rp1.999 Juta untuk Huawei Ascend W1, maka kira-kira ponsel Windows Phone low-end besutan dari gabungan kedua perusahaan Microsoft dan Nokia nantinya mungkin jauh lebih murah lagi.